veganojustice

Vigor dan Viabilitas

Posted on: May 16, 2011

Dalam Pembenahan…

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

1.2  Tujuan

  • mampu melaksanakan pengujian viabilitas dan vigor benih terutama benih tanaman pangan
  • mengetahi criteria kecambah normal dan abnormal
  • mengetahui komponen yang diamati dalam pengujian viabilitas dan vigor benih

 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi

2.1.1 Viabilitas

  • Viability is if the seed lot has a normal growth at optimum conditions.

(Apabila benih lot memiliki pertumbuhan normal pada kondisi optimum).

(Sadjad.1994)

  • Viability is the ability of the seeds germinate and produce normal seedlings in optimum environmental conditions.

(Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum).

()

  • Viabilitas adalah kemampuan benih tumbuh normal dalam kondisi  yang optimum

 ()

2.1.2 Vigor

  • Vigor is the ability of seeds to grow normally in the sub-optimal environmental conditions.

(Kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal).

(Sutopo.1984)

  • Viability suboptimum (vigor) is the ability of seeds to grow into plants that produce normal in optimum condition or can be stored in conditions that suboptimum save and hold the old store in an optimum state

(Viabilitas suboptimum (vigor) merupakan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman yang berproduksi normal dalam keadaan optimum atau mampu disimpan dalam kondisi simpan yang suboptimum dan tahan simpan lama dalam keadaan yang optimum).

(Sadjad.2004)

  • Vigor benih adalah sejumlah karakter yang menentukan tingkatan kemapuan aktivitas dan penampilan benih selama perkecambahan dan munculnya kecambah, juga mencerminkan daya simpan benih.

2.2  Jenis Substrat dalam uji Viabilitas

Umumnya media yang banyak digunakan dan direkomendasikan dalam pengujian daya kecambah adalah:

1. Kertas Substrat

Kertas Substrat merupakan bahan yang praktis tidak banyak memerlukan tempat, mudah menilai struktur-struktur penting kecambah dan mudah distandarisasi. Jenis substrat kertas yang dapat digunakan dalah kertas merang, kertas saring, kertas buram,dan sebagainya.

2. Media pasir

Pasir sebagai media perkecambahan harus memenuhi syarat :

  • Lolos dalam saringan ? 0,8 mm dan tertahan dalam saringan 0,50 mm
  • pH = 6,0 – 7,5

Pasir sebagai media kecambah, sebelum digunakan diayak lebih dahulu untuk mendapatkan butiran pasir dengan ukuran sesuai anjuran, kemudian dicuci untuk menghilangkan tanahnya dan yang terakhir disterilkan.

3. Media Tanah

Tanah yang digunakan sebagai media perkecambahan harus mempunyai sifat mampu menyimpan air dan aerasi cukup. Untuk tanah yang berstruktur lempung dapat dicampur dengan pasir dan kompos dengan perbandingan tertentu agar media cukup remah. Kondis fisik tanah untuk media perkecambahan sangat penting bagi berlangsungnya benih berkecambah hingga menjadi tanaman dewasa. Benih akan terhambat perkecambahannya apabila tanah yang digunakan padat, karena benih susah menembus kepermukaan tanah.Media tanah digunakan apabila media kertas atau pasir dalam pengujian daya kecambah tidak sesuai dengan benih yang diuji.

2.3  Metode Uji Viabilitas

Pengujian viabilitas benih meliputi metode uji secara langsung dan tidak langsung. Dalam metode uji secara langsung kita dapat mengetahui dan menilai struktur-struktur penting kecambah secara langsung. Sedangkan metode uji secara tidak langsung dapat diketahui mutu hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme.

Untuk metode uji secara langsung diperlukan substrat pengujian, dapat berupa kertas, pasir, tanah dan sebagainya. Metode uji dengan substrat sebagai tempat, lebih cepat dan lebih mudah menilai struktur-struktur penting kecambah dan dapat dengan mudah distandarisasi.

Metode uji dapat dilakukan untuk mendapatkan uji daya berkecambah, dan kekuatan tumbuh, hal ini tergantung pada kondisi lingkungan pengujian benih.

Metode Uji Viabilitas Benih secara Langsung

A. Menggunakan Substrat Kertas.

1. Metode Uji daya berkecambah.

a. UDK, UDKm

b. UAK, UAKm

c. UKD, UKDp

2. Metode Uji kekuatan tumbuh.

a. UKDp

b. UKDd

B. Menggunakan substrat pasir, tanah pecahan bata merah dan sebagainya.

1. Metode Uji daya Berkecambah / daya tumbuh

2. Metode Uji kekuatan tumbuh.

Metode Uji Viabilitas Benih Secara Tidak Langsung

A. Pengujian Viabilitas benih secara Biokhemis.

1. Uji Cepat Viabilitas Benih dengan Tetrazholium)

B. Penetapan Berat 1000 butir.

  •  Metode Uji Viabilitas dengan Substrat Kertas.
  1. Metode Uji daya kecambah

a. UDK (Uji Diatas Kertas), UDKm (Uji Diatas Kertas dimiringkan).

Dengan UDK, UDKm dimaksudkan untuk menguji benih diatas lembar substrat. Metode ini sangat baik digunakan untuk benih yang membutuhkan cahaya untuk perkecambahannya. Benih ditanam diatas lembar substrat yang diletakkan pada petridish atau cawan plastik. Petridish dapat ditutup atau dibuka, tergantung pada ukuran besarnya benih. untuk benih sebesar padi, petridish dibuka, sedangkan sebesar tembakau ditutup. Meletakkan petridish pada trays di germinator dapat secara dimiringkan yaitu dengan memiringkan letak trays di germinator, sehingga metode menjadi UDKm.

b. UAK (Uji Antar Kertas), UAKm (Uji Antar Kertas dimiringkan).

UAK dimaksudkan menguji benih dengan menanam benih diantara lembar substrat, kemudian dilipat. Metode ini digunakan bagi benih yang tidak peka terhadap cahaya untuk perkecambahannya. Misalnya benih padi, sorghum, bayam dan sebagainya. Seperti pada UDK, metode UAK dapat dilakukan secara dimiringkan, yaitu dengan memiringkan letak trays dialat pengecambah benih, metode menjadi UAKm.

c. UKD atau Uji Kertas Digulung

Metode ini dimaksudkan untuk menguji benih dengan cara menanam benih diantara lembar substrat, kemudian digulung. Dapat digunakan untuk benih yang tidak peka cahaya untuk perkecambahannya. Untuk benih yang berukuran sebesar benih jagung, kedelai kacang tanah, dan sebagainya, sebstrat pengujian dilapisi plastic diluarnya sehingga metodenya menjadi UKDp (Uji Kertas Digulung dalam Plastik)

Metode Uji Kekuatan Benih.

  • UKDd atau Uji Kertas Digulung Didirikan.

Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan tumbuh benih berdasarkan spontanitas tumbuhnya benih. benih ditanam dalam satu deretan, diantara lembar substrat dan digulung. Letakkan deretan benih kira-kira 1/3 X ½ kertas dari lebar kertas, dengan arah pertumbuhan akar primer ke bagian 2/3 X ½ lebar kertas.

  • UKDdp (Uji kertas Digulung dididrikan Dalam plastic).

Metode ini UKDdp sama dengan kegunaannya dengan metode UKDd, hanya perbedaanyaUKDdp digunakan untuk menguji bnih yang benih yang berukuran sebesar seprti jagung,kedelai,kacang tanah,dan sebagainya karena benihnya agak besra , metode ini mengggunakan plasrik diluarnya.

  • UHDp (Uji Hoope dirobah dalam Plastik).

Metode ini dimaksud untuk mengji kekuatan tumbuh benih terhadap serangan suatu penyakit.Caranya seperti pada metode UKDp atau UKDdp hanya bedanya sebelum substrat ditutup dengan substrat lainnya, ditaburi tanah bekas pertananaman yang terserang penyakit,sehingga metode ini menjadi UHDp atau UHDdp.

(Aryunis,dkk.2009)

Uji Viabilitas Dapat melalui indikasi langsung ataupun indikasi tidak langsung

  • Uji Daya Kecambah (%) uji viabilitas langsung (menguji kinerja pertumbuhan /perkecambahan benih).
  •  Uji Secara Biokimia uji viabilitas tidak langsung (gejala kehidupan atau kapasitas metabolisme). Contoh: Uji Tetrazolium, Uji FeCl3, Uji DHL (Daya Hantar Listrik), dll.

(Sadjad, 1993)

2.4  Kriteria Kecambah pada Uji Viabilitas dan Vigor GAMBAR

1. Kecambah Normal

  • Akar: kecambah mempunyai akar primer atau satu set akar-akar sekunder yang cukup kuat untuk menambatkan kecambah bila di tumbuhkan pada tanah atau pasir.
  • Hipokotil: panjang atau pendek, tetapi tumbuh baik tanpa ada luka yang mungkin mengakibatkan jaringan pengangkut menjadi rusak.
  •  Epikotil: paling kurang ada satu daun primer dan satu tunas ujung yang sempurna.
  • Biji terinfeksi: infeksi pada epikotil sebagian atau seluruhnya, sedangkan hipokotil dan akar tumbuh baik. Epikotil bibit seperti ini biasanya tidak membusuk kalau tumbuh dalam keadaan atmosfir kering, bila kotiledon membuka secara alami. Akan tetapi apabila banyak kecambah yang terkena infeksi, maka pengujian ulang harus dilaksanakan sebaik mungkin pada substrat tanah atau pasir.

    

Gambar Kecambah kedelai normal umur 8 hari. c, cotyledon; d, daun pertama; h, hypokotyl; ap, akar primer; as, akar sekunder

2. Kecambah Abnormal

  • Akar: tidak ada akar primer atau akar-akar sekunder yang tumbuh baik.
  • Hipokotil: pecah atau luka yang terbuka, merusak jaringan pengangkut, cacat, berkeriput, dan membengkak atau memendek.
  • Kotiledon: kedua kotiledon hilang dan kecambah lemah sehingga tidak vigorous.
  • Epikotil: tidak ada daun primer atau tunas ujung, ada satu atau ada daun primer, tetapi tidak ada tunas ujung, epikotil membusuk, yang menyebabkan pembusukan menyebar dari kotiledon dan bibit lemah.

Gambar Kecambah kedelai abnormal umur 8 hari. C (cotyledon);d (daun pertama); h (hypokotyl); ap (akar primer); as (akar sekunder)

(Sumarno dan Widiati .1985)

3. Benih Tidak Berkecambah

Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang hingga akhir periode pengujian tidak berkecambah. Benih yang tidak berkecambah meliputi:

  • Benih Keras: benih yang hingga akhir periode pengujian tetap keras, sebab benih–benih tersebut tidak menyerap air.
  • Benih Segar: Benih yang tidak keras dan juga tidak berkecambah hingga akhir pengujian tetapi tetap bersih, mantap, dan tampaknya masih hidup.
  • Benih Mati: Benih yang pada akhir pengujian tidak berkecambah tetapi bukan sebagai benih keras maupun benih segar. Biasanya benih mati lunak, warnanya memudar, dan seringkali bercendawan.

(Mugnisjah et. al. 1994)

BAB III
METODE

 

3.1  Alat dan Bahan

3.2  Cara Kerja

3.3  Analisis Perlakuan


 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1 Uji Viabilitas

4.1.1 UAK

4.1.1.1 Benih Baru

4.1.1.2 Benih Expired

4.1.2 UDK di jurnal

4.1.2.1 Benih Baru

4.1.2.2 Benih Expired

4.1.3 UKDdp di jurnal

4.1.3.1 Benih Baru

4.1.3.2 Benih Expired

 

4.2 Uji Vigor

4.2.1 Benih baru

 

4.2.2 Benih expired

4.3 Pembahasan

Uji Viabilitas

 

Uji Vigor


 

BAB V
KESIMPULAN


 

DAFTAR PUSTAKA

Aryunis , ir , dkk 2009. Penuntun Pratikum Teknologi Benih . Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi

Harnowo, D., 2001. Prinsip-Prinsip dalam Mempertahankan Mutu Benih dalam Penyimpanan. Makalah Pada Pelatihan Pengawas Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Timur. BALITKABI: Malang.

Harnowo, D., 2006. Teknologi Penaganan Benih Tanaman Pangan Guna Menghasilkan Benih Bermutu Tinggi. Makalah pada Pelatihan Penangkar Benih Tanaman Pangan se NTB, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Propinsi NTB: 12–15 September 2006. 19 hal.

Harrington, J.F. 1972. Seed Storage and Longevity. In T.T. Kozlowski (ed.). Seed Biology. Vol. III. Acad Press. New York.

Justice, O. L. dan Bass, L. N. 1994. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Kamil , jurnalis . 1979 . Dasar Teknologi Benih . Angkasa Raya , Padang .

Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Pengemasan, dan Penyimpanan Benih. Kanisius: Yogyakarta.

Mugnisjah, W. Q. Setiawan, A., Suwarto, dan C. Santiwa. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sutopo , lita. 1993. Teknologi Benih . Fakultas Pertanian UNIBRAW . Pt raja grafindo Persada , Jakarta

Tatipata, A. Yudoyono, P., Purwantoro, A., dan W. Mangoendidjojo. 2004.Kajian Aspek Fisiologi dan Biokomi Deteriorasi Benih Kedelai dalamPenyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 11 No. 2, 2004: 76-87.

 

2 Responses to "Vigor dan Viabilitas"

lbih baik lg tmbahkan peyebab knp benih mati,benih keras, benih segar tidak berkecambah,dan benih abnormal

Terima kasih. Informasinya sangat lengkap..

Leave a comment

Jangan sia-siakan waktumu…

Agenda Hari ini

May 2011
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Request N Comments

Silakan request laporan yang kamu butuhkan sapa tau aku punya yang kamu mau... :-) N jangan lupa ya comments-nya...mungkin aku bisa membenahinya kalo ada waktu...he..he..

Chat & Sharing yuk…