Materi Lapang Kacang Panjang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
- Mengetahui dan memahami serta dapat mempraktikan budidaya sebagian tanaman sayuran, seperti kacang panjang secara tepat dan benar.
- Mengetahui media tanam yang baik untuk berbagai jenis tanaman hortukultura
- Mengetahui cara pembibitan tanaman untuk jenis benih kacang panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi
(Hutapea et al., 1994)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis (L.) Savi Ex Has
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
Morfologi
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda
(Hutapea et al., 1994).
Samadi.2003
2.2 Budidaya Tanaman
Rukmana.2003
Rukmana.2003
3. Pemupukan
Fachruddin.2000
Rukmana.2003
2.3 Teknologi Produksi Benih
2.3.1 Persyaratan Tanah
Rukmana.2003
2.3.2 Isolasi
Fachruddin.2000
Pertanaman penangkaran benih kacang panjang di lapangan dipersyaratkan terpisah dari pertanaman sejenis dengan isolasi waktu selama 45 hari atau isolasi jarak dari pertanaman sejenis minimal sejauh 45 meter.
Pitojo.2006
2.3.3 Roguing
Salah satu syarat dari benih bermutu adalah memiliki tingkat kemurnian genetik yang tinggi, oleh karena itu Roguing perlu dilakukan dengan benar dan dimulai mulai fase vegetatif sampai akhir pertanaman. Roguing dilakukan untuk membuang rumpun-rumpun tanaman yang ciri-ciri morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri varietas tanaman yang diproduksi benihnya. Untuk tujuan tersebut, pertanaman petak pembanding (pertanaman check plot) dengan menggunakan benih autentik sangat disarankan.
(Basuki.2010)
Roguing Tanaman kacang panjang untuk penangkaran benih harus terbebas dari campuran varietas yang lain dan tanaman yang terinfeksi penyakit. Campuran varietas lain maupun adanya serangan penyakit yang melebihi ketentuan mengakibatkan kerusakan tanaman tersebut.
Pitojo.2006
2.3.4 Panen dan Pascapanen
DI BAWAH
Rubatzky,et al.1998
Rubatzky,et al.1998
Asripah.2004
2.4 Penyimpanan Benih
Kondisi penyimpanan yang baik adalah kondisi penyimpanan yang mampu mempertahankan mutu benih seperti saat sebelum simpan sepanjang mungkin selama periode simpan. Daya simpan benih dipengaruhi oleh sifat genetik benih, mutu benih awal simpan dan kondisi ruang simpan. Oleh karena itu, hanya benih yang bermutu tinggi yang layak untuk disimpan. Sedangkan kondisi ruang yang secara nyata berpengaruh terhadap daya simpan benih adalah suhu dan kelem-baban ruang simpan.
Wahyuni, 2005
Haryanto,dkk.2007
Rukmana.2003
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat, Bahan dan Fungsi
3.2 Keterangan Lahan
3.2.1 Ketinggian Tempat
3.2.2 Sejarah Penggunaan Lahan
Sejarah penggunaan lahan bisa menjadi referensi awal sebelum kita memulai budidaya tanaman kacang panjang.
3.3 Waktu Pelaksanaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan (dokumentasi)
Presentase Tanaman
Tanaman |
Keterangan |
Jumlah |
Tanaman Volunteer | ||
Off type | ||
On type |
Fase Perkecamabahan
No |
Tolak Ukur |
Tanaman Contoh ke- |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
||
A. Fase Vegetatif | |||||||||||
Tinggi tanaman (cm) | |||||||||||
Jumlah daun (buah) | |||||||||||
Jumlah cabang (buah) | |||||||||||
B. Fase Generatif | |||||||||||
Awal berbunga (hst) | |||||||||||
Berbunga 50% (hst) | |||||||||||
Jumlah bunga tanaman | |||||||||||
Jumlah polong tanaman | |||||||||||
Produksi buah biji petak |
4.2 Pembahasan dibandingkan Literatur
4.2.1 Pembahasan
4.2.2 Kondisi Lapang (alasan berhasil /tidak)
BAB 5
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Praktikum Lapang
5.2.2 Saran untuk Praktikum ( bukan untuk aass)
DAFTAR PUSTAKA
Asripah.2004.Budidaya Kacang Panjang.Azka Press.Jakarta
Basuki, Nur.2010. Teknologi Produksi Benih. FP UB.Malang
Fachruddin, Lisdiana. 2000. Budidaya Kacang-kacangan. Kaninus. Yogyakarta
Haryanto,dkk.2007. Budidaya Kacang Panjang.Penebar Swadaya.Jakarta
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Pitojo,Setijo.2006.Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Rubatzky, Vincent E dan Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi, dan Gizi. Bandung: ITB Bandung
Rukmana, Rahmat. 2003. Bertanam Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Samadi,Budi.2003.Usaha Tani Kacang Panjang.Kanisius.Yogyakarta
Wahyuni, S., 2005. Teknologi Produksi Benih Bermutu. Makalah disampakan pada Lokakarya Pengem-bangan Jaringan Alih Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Sumber di Balitpa, 21-22 November 2005. Sukamandi.
Leave a comment