veganojustice

Posts Tagged ‘Prinsip Metode TZ

Dalam pembenahan….

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Uji tetrazolium juga disebut uji biokhemis benih dan uji cepat viabilitas.  Disebut uji biokhemis karena uji tetrazolium mendeteksi adanya proses biokimia yang berlangsung di dalam sel-sel benih khususnya sel-sel embrio.  Disebut uji cepat viabilitas karena indiksi yang diperoleh dari pengujian tetrazolium bukan berupa perwujudan kecambah, melainkan pola-pola pewarnaan pada embrio, sehingga waktu yang diperlukan untuk pengujian tetrazolium tidak sepanjang waktu yang diperlukan untuk pengujian yang indikasinya berupa kecambah.Pengujian tetrazolium menggunakan zat indikator 2.3.5 Trifenil tetrazolium

Klorida/bromida yang larut dalam air untuk mengindikasi adanya sel-sel yang hidup.  Bila indikator diimbibisi oleh benih kedalam sel-sel benih yang hidup dengan bantuan enzim dehidrogenase akan terjadi proses reduksi sehingga terbentuk zat trifenil formazan, endapan  yang berwarna merah.  Pada sel-sel yang mati tidak terjadi reduksi, sehingga warnanya tetap.  Adanya pola-pola warna merah pada bagian-bagian penting pada embrio benih mengindikasikan benih mampu menumbuhkan embrio menjadi kecambah yang normal.

Kegunaan uji tetrazolium cukup banyak : untuk mengetahui viabilitas benih yang segera akan ditanam,  untuk mengetahui viabilitas benih dorman, untuk mengetahui hidup atau matinya benih segar tidak tumbuh dalam pengujian daya berkecambah benih.  Uji tetrazolium sebagai uji vigor bisa dilakukan, dengan cara membuat penilaian benih lebih ketat untuk katagori benih vigor diantar benih viabel.

1.2      Tujuan

  •  


 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Dormansi

  • Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi berakibat pada lambatnya proses perkecambahan.

(Redaksi AgroMedia.

  • Ø  Dormancy is a seed event is not active rest or activity of growth, usually during the dry season due to water shortages.

Dormansi adalah peristiwa istirahat atau biji tidak aktif melakukan aktivitas pertumbuhan, biasanya pada musim kemarau karena kekurangan air.

(Gunawan Susilowarno,dkk.

  • Dormancy is a resting phase of a plant organ that has the potential to grow actively, because it has the meristem tissue.

Dormansi merupakan fase istirahat dari suatu organ tanaman yang mempunyai potensi untuk tumbuh aktif, karena mempunyai jaringan meristem.

…….

2.2 Definisi Uji Tetrazolium

…….

 

2.3 Macam Dormansi

Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya.

  • Ø Berdasarkan faktor penyebab dormansi
    • Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
    • Imnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri
    • Ø Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji
    • Mekanisme fisik

Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:

mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik

fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel

kimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat

  • Mekanisme fisiologis

Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis; terbagi menjadi:

– photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya

– immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang

– thermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu

  • Ø Berdasarkan bentuk dormansi
  • Kulit biji impermeabel terhadap air/O2

Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarp

Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.

Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.

Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanisme higroskopiknya diatur oleh hilum.

Keluar masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.

  • Embrio belum masak (immature embryo)

Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)

Embrio belum terdiferensiasi

Embrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu

 

…….

 

2.4 Macam Perlakuan Pemecahan Dormansi

Dormansi dapat diatasi dengan perlakuan – perlakuan ; pemarutan atau penggoresan (skarifikasi) yaitu dengan cara menghaluskan kulit benih ataupun menggores kulit benih agar dapat dilalui air dan udara ; melemaskan kulit benih dari sifat kerasnya ; memasukkan benih ke dalam botol yang disumbat dan secara periodik mengguncang – guncangnya ; stratifikasi terhadap benih dengan suhu rendah ataupun suhu tinggi ; perubahan suhu ; dann zat kimia.

(Kartasapoetra, 2003).

Pada pematahan dormansi dapat diganti oleh zat kimia seperti KNO3, thiorea dan asam giberalin. Pada kenyataannya, pada organ secara visual disebut dormansi, sesungguhnya masih berlangsung perubahan – perubahan biokimia dan struktur mikroskopiknya.

( Pandey and Sinha, 1992).

Mengklasifikasikan dormansi atas dasar penyebab dan metode yang dibutuhkan untuk mematahkannya.

Tipe Dormansi

Metode Pematahan Dormansi

Alami

Buatan

Immature embryo Pematangan secara alami setelah biji disebarkan Melanjutkan proses fisiologis pemasakan embryo setelah biji mencapai masa lewat-masak (after-ripening)
Dormansi mekanis Dekomposisi bertahap pada struktur yang keras Peretakan mekanis
Dormansi fisis Fluktuasi suhu Skarifikasi mekanis, pemberian air panas atau bahan kimia
Dormansi chemis Pencucian (leaching) oleh air, dekomposisi bertahap pada jaringan buah Menghilangkan jaringan buah dan mencuci bijinya dengan air
Fotodormansi Pencahayaan Pencahayaan
Thermodormansi
  • Penempatan pada suhu rendah di musim dingin
  • Pembakaran
  • Pemberian suhu yang berfluktuasi

  • Stratifikasi atau pemberian perlakuan suhu rendah
  • Pemberian suhu tinggi
  • Pemberian suhu berfluktuasi

 

Hartmann .1997)

2.5 Prinsip Metode TTZ

Prinsip metode TZ adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi .Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang singkat, sangat tepat diaplikasikan pada benih yang mengalami dormansi serta benih yang mengalami pemasakan lanjutan (after ripening), tingkat ketelitian tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan keahlian dan pelatihan yang intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau mikroba lainnya dan bersifat merusak.

(Byrd, 1988).

2.6 Kategori Benih Viabel dan Non Viabel dalam Uji TTZ

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam uji TZ adalah evaluasi pola topografi perwarnaan untuk menentukan benih viable dan non-viable.Paradigma ini diterima karena definisi viable (hidup) diartikan hanya sebagai kemampuan benih tersebut untuk berkecambah, dan tidak menjadi soal apakah berkecambah secara normal atau abnormal. Dengan paradigma demikian, maka hasil uji TZ tidak diperkenankan menjadi data yang dicantumkan di label benih karena akan memberikan kesalahan positif (yaitu persentase benih viable yang lebih tinggi dibandingkan persentase daya berkecambah). Akan tetapi, apabila ditelusuri dari berbagai literatur internasional, maka akan diperoleh suatu kesimpulan bahwa paradigm tersebut di atas kurang tepat. ISTA sebagai organisasi pengujian benih internasional yang diakui kredibilitas dan metodenya digunakan di seluruh dunia mendefinisikan benih viable benih yang memperlihatkan potensi untuk menjadi kecambah normal, sedangkan benih non-viable adalah terdiri dari benih yang berkembang secara abnormal baik pada embrio maupun pada struktur penting lainnya dan menunjukkan jaringan yang mati

(ISTA 2008).


 

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.2 Alur Kerja (diagram alir)

k


 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1      Hasil Pemecahan Dormansi (dalam table)

4.1.2      Dokumentasi Pemecahan Dormansi

4.1.3      Hasil Uji TTZ (dalam table)

4.1.4      Dokumentasi Uji TTZ

4.2 Pembahasan

4.2.1      Perbandingan Perlakuan Skarifikasi (literature)

4.2.2      Perbandingan Perlakuan Stratifikasi (literature)

4.2.3      Uji TTZ (literature)

k


 

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

  •  


 

DAFTAR PUSTAKA

Bradbeer, J.W. 1989. Seed Dormancy and Germination. Chapman & Hall, New York. 146p.

 

Byrd, H.W. 1988. Pedoman Teknologi Benih (Terjemahan). State College. Mississipi.

 

Gunawan Susilowarno,dkk. Biologi SMA/MA XII.  Grasindo.

 

Ilyas, S. dan W.T. Diarni. 2007. Persistensi dan Pematahan Dormansi Benih. Jurnal Agrista 11 (2): 92-101.

 

ISTA.2008

 

Kartasapoetra, A. G. 2003. Teknologi Benih ( Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum) . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

 

Pandey, S. N and Sinha, B. K. 1992. Plant Physiology. Vikas Publishing House
PVT LTD. India

 

Redaksi AgroMedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyaka Tanaman. Agromedia Pustaka.Jakarta

 

Salisbury, F.b dan Ross, C.W.1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 1 edisi IV alih bahasa Luqman, RR dan Sumaryono. Penerbit ITB. Bandung.

 

Sutopo, L. 1998. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

 

Wilkins, B Malcomn Alih bahasa Sutedjo Mul Mulyadi & Kartasaputro, 1969. Fisiologi Tanaman., Bina Aksaea: Jakarta.


Jangan sia-siakan waktumu…

Agenda Hari ini

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Request N Comments

Silakan request laporan yang kamu butuhkan sapa tau aku punya yang kamu mau... :-) N jangan lupa ya comments-nya...mungkin aku bisa membenahinya kalo ada waktu...he..he..

Chat & Sharing yuk…